Kasus Penipuan di Indonesia yang Sering Merugikan Korban – Penipuan adalah tindakan seseorang dengan tipu muslihat rangkaian kebohongan, nama palsu dan keadaan palsu dengan maksud menguntungkan diri sendiri dengan tiada hak. Rangkaian kebohongan ialah susunan kalimat-kalimat bohong yang tersusun demikian rupa yang merupakan cerita sesuatu yang seakan-akan benar. Pengertian penipuan sesuai pendapat tersebut di atas tampak jelas bahwa yang dimaksud dengan penipuan adalah tipu muslihat atau serangkaian perkataan bohong sehingga seseorang merasa terpedaya karena omongan yang seakan-akan benar.
Ojol Bekerja Sama dengan WN Nigeria untuk Menipu
Polisi menangkap dua tersangka penipuan dengan modus pengiriman pesan melalui e-mail. Dua tersangka itu Link Slot Malaysia masing-masing bernama Yudhi Djaya yang berprofesi sebagai sopir ojek online dan seorang warga negara Nigeria bernama Nwachukwu. Wadir Krimsus Polda Metro Jaya AKBP Irhamni mengatakan, korban yang merupakan karyawan perusahaan berinisial IW mengalami kerugian mencapai Rp 919 juta akibat penipuan tersebut. Irhamni menjelaskan, penipuan itu berawal ketika korban menjalin kerja sama dengan perusahaan di China. Korban selalu berkomunikasi melalui e-mail dengan perusahaan tersebut.
Tersangka (WNA Nigeria) meminta (korban) sejumlah uang dan ditransfer ke rekening yang sudah disiapkan oleh tersangka,” kata Irhamni dalam keterangan tertulis, Selasa (14/1/2020). Tanpa curiga, korban pun tertipu dan mengikuti kemauan tersangka untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening slot gacor 777 milik tersangka. Sebulan kemudian, korban mencoba menghubungi perusahaan di China. Namun, perusahaan di China itu mengaku belum menerima sejumlah uang dari korban.
Kerugian Seorang Nenek 500 Juta Karna di Tipu
Kepolisian masih mengejar pelaku penipuan terhadap nenek di Pasar Sunter Hijau, Tanjung Priok, Jakarta Utara, dengan modus membantu mengusir setan asalkan disediakan uang Rp500 juta untuk pelaku. “Ini sindikat yang terdiri dari tiga perempuan dan seorang pria yang melakukan aksi penipuan dengan modus ritual mengusir setan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan, sejauh ini korban penipuan satu orang dan terlapor diduga dua orang. Pelaku masih dilakukan pengejaran oleh petugas. “Kami mengumpulkan sejumlah barang bukti, yakni dua buah plastik botol berisi air, tiga garam makanan dan lainnya,” kata dia.
Ia menjelaskan, pelaku dan korban ini bertemu di pasar. Korban dihampiri dua pelaku dan diajak untuk bertemu dua orang rekan lainnya. “Diduga ada empat pelaku, tiga perempuan dan satu orang laki-laki,” kata dia. Pelaku menipu korban dengan modus membantu mengusir setan. Para pelaku ini menakut-nakuti korban bahwa di rumah pelapor ada setan karena korban menginjak darah di persimpangan dan setan tersebut mau membawa anak pelapor. Lalu korban dibujuk dan disuruh datang membawa emas dan uang tunai sebagai syarat ritual. Karena korban ketakutan akhirnya mengikuti instruksi dari pelaku dan menyerahkan syarat ritual tersebut.
Barang yang menjadi slot88 resmi syarat ritual diserahkan kembali kepada pelaku, namun sewaktu dibuka isinya berubah menjadi botol minuman dan tiga bungkusan. “Korban mengalami kerugian Rp500 juta,” kata dia yang menambahkan bahwa kasus ini akan diselidiki oleh petugas Kepolisian dari Polres Metro Jakarta Utara. Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat untuk berhati-hati, apalagi kalau bertemu dengan orang yang tidak dikenal yang menawarkan jasa dan bantuan untuk menyelesaikan permasalahan. Menurut dia, pelaku menjalankan aksi kejahatan dengan berbagai modus dan yang ini modus ritual mengusir setan. “Mohon hati-hati. Apalagi kalau bertemu dengan orang yang tidak dikenal yang menawarkan jasa bantuan untuk menyelesaikan permasalahan dengan berbagai modus, yaitu modus terkininya adalah ritual mengusir setan,” kata dia.
4 Pelaku di Jakut di Tangkap Karna Menipu
Aparat Kepolisian telah menangkap empat pelaku kasus penipuan yang menyasar lansia keluar dari bank di 15 lokasi di Kelapa Gading, Jakarta Utara. “Kelompok ini terdiri dari tujuh pelaku dan empat pelaku ditangkap Unit Reskrim Polsek Kelapa Gading dan tiga pelaku ditahan di Polda Sumatera Utara,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Polisi Gidion Arif Setyawan di Jakarta, Selasa. Empat pelaku yang ditangkap terdiri dari tiga pria berinisial AS, SA, RSKT dan DW. Sementara tiga pelaku ditangkap Polda Sumatera Utara (Sumut), yaitu SA, RK dan EY. Ia mengatakan penangkapan ini dilakukan setelah adanya tiga laporan polisi yang masuk ke Polsek Kelapa Gading. “Polsek Kelapa Gading berkoordinasi dengan Dirkrimum Polda Metro Jaya, Dirkrimum Polda Sumut dan Dirkrimum Polda Riau dalam menangkap pelaku,” kata dia.
Ia mengatakan kelompok ini menjalankan aksi penipuan saat korban keluar dari bank usai mengambil sejumlah dana. Ia mengatakan Situs Slot OVO kelompok ini mendekati dan mengelabui untuk mempengaruhi korban, yaitu menyerahkan uang dengan cara menukar menggunakan mata uang asing. Kemudian korban diminta mengambil perhiasan. “Barang bukti yang diamankan cukup banyak, baik yang digunakan untuk melakukan tindak pidana maupun hasil pasca tindak pidana,” kata dia. Mulai dari uang dalam mata uang asing lembaran 1.000 dolar Peru sebanyak 150 lembar serta 100 lembar uang dolar Singapura dengan nominal 10.000 dolar Singapura dan lainnya. Ia mengatakan aksi pidana ini dilakukan berkelompok, antar kota dan bersifat “mobile”. Mereka mengincar lansia yang lemah secara fisik, tidak ada pendamping untuk mengambil uang. “Mata uang asing akan dicek di laboratorium, berkoordinasi dengan Bank Indonesia, apakah ini uang asli atau palsu,” kata dia.
Ia mengatakan keempat pelaku disangkakan pasal 378 junto pasal 372 junto pasal 55 ayat 1 dan pasal 64 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman empat tahun penjara tapi dengan pemberatan karena melakukan aksi berulang dan juga residivis sehingga ancaman pidana di atas lima tahun sehingga bisa dilakukan penahanan. “Tiga dari empat pelaku merupakan residivis dan pernah ditahan di Bali, Magelang dan Malang,” kata dia. Kapolsek Kelapa Gading Kompol Maulana Mukarom menyatakan penangkapan ini dilakukan lima hari setelah aksi pelaku viral di media sosial. Ia mengatakan setelah dilakukan pendalaman interogasi dan pemeriksaan, kelompok ini melaksanakan di 15 lokasi tapi yang melaporkan ada tiga. Menurut dia, inisial empat pelaku AS alias Duren, SA alias Dewi, RKST alias Profesor yang paling senior dan A alias Jojon berperan sebagai sopir berpelat palsu. “Raden Suryo sebagai ketua kelompok, mereka melakukan bersama-sama,” kata dia.